Membunuh masa lalu
Mataku sembab, menangisimu
Setiap kali mengingatmu
sama saja mengundang air mata membasahi pipiku
Pertemuan kita yang indah memang tak seindah cerita akhirnya...
Aku masih menyimpan barang pemberianmu
menyekap mereka dalam kardus agar aku tak lagi melihatnya
Bahkan aku masih memikirkanmu saat kutahu kau tak lagi memikirkanku
Semudah itu kau datang
semudah itu kau tinggalkan
Semudah itu kau mengendalikan hatiku
semudah itu kau merusak dan mengobrak-abriknya
dikeramaian ini, aku masih berdiam. tak bisa bangkit dari dudukku.
gemetar menggigil, terasa semua tempat begitu membekukan.
dengan lagu kematian,
rasa sesak di dada dengan gulungan asap seperti ombak.
aku tertawa kelu, melihat diriku di depan kaca.
memandang mataku yang kelihatan sayu,
karena menahan amarah, rasa benci , sakit hati dan beribu tetes air mata yang ingin menghambur keluar.
aku menyandarkan punggungku dan merasakan lapangnya tertahan,
aku mengingat semua janji manis yg hnya membuat sakit ku semakin dalam
kepalaku menengadah keatas,
ingin kutepuk pelan punggungku agar tenang,
tapi tanganku tak terbiasa untuk melakukannya.
hari itu… 13 agustus
aku masih sangat ingat persis bagaimana rasanya
sakit yang teramat luar biasa
aku ketakutan…gemetar..terbata…
tak bisa berpikir dan membedakan warna disekeliling.
rasanya hitam itu datang begitu mengejutkanku
kepalaku berdialog, persetan dengan rasa..
tapi hatiku lumpuh dan menggedor gedor dengan keras minta dikeluarkan dari penjara lesu ini.
Jangan tanyakan mengapa hingga saat ini aku masih mengingatmu
mengingat karena aku masih membencimu.
ya. Aku membencimu.
pernakah “kau” dikecewakan sedalam kau mengecewakanku???
aku merasa perasaanku mati seketika
Aku tak dapat membedakan mana tangis dan mana tawa
mana amarah dan mana cinta yang membuncah
Dunia semakin terlihat gelap dimataku
Bagaimana bisa aku lupa dengan tanggal 13 itu????
Bagimana bisa aku lupa pengkhianatan itu??
Mustahil bagiku!
Mustahil mengosongkan otak kiri dan kananku hingga tak ada lagi kamu, tak ada lagi sakit
Sulit bagiku
saat harus membunuh masa lalu yang penuh dengan sakit
karna itu…aku hanya memilih “diam dalam sepiku”
Pernahkah kau membayangkan ada di posisi ku??
mungkin “TIDAK” samasekali
~FYJMVPTIHYSM~